The American Society of Plastic Surgeons (ASPS) merilis data mengenai tindakan kosmetik paling populer di tahun 2012. Hasilnya cukup mengejutkan karena dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan tindakan noninvasif dalam hal peremajaan kulit.
Tindakan kosmetik
Prosedur yang paling populer antara lain filler, laser, mikrodermabrasi, dan suntik botox. Prosedur tersebut diperkirakan akan terus populer di tahun ini. Botox menempati urutan pertama dengan jumlah prosedur mencapai 6,1 juta kali, naik 8 persen dari tahun 2011, sementara itu penambahan volume kulit yang mulai kendur (filler) dilakukan sampai 2 prosedur, naik 5 persen).
Namun menurut Presiden ASPS Gregory Evans, konsumen yang sudah sering melakukan tindakan noninvasif pada umumnya juga tertarik untuk mencoba tindakan yang invasif seperti bedah plastik. Prosedur yang lebih invasif antara lain pembesaran payudara, pembentukan hidung, sedot lemak, operasi kelopak mata, serta penarikan kulit wajah (facelift).
Di Indonesia sendiri, menurut dr.Lilik Norawati, Sp.KK, tindakan kosmetik yang paling digemari adalah peremajaan kulit atau antipenuaan.
"Untuk perawatan anti-aging tidak bisa hanya melakukan satu jenis tindakan saja, harus kombinasi. Misalnya untuk daerah wajah di area kontraksi otot misalnya di dahi yang mulai kendur dilakukan suntik botox, sementara di kulit yang mulai kendur karena otot lemak berkurang bisa dilakukan filler atau tanam benang," kata ahli dermatologi dari RSPAD Gatot Soebroto.
Lilik menambahkan, tindakan kosmetik pada dasarnya aman asalkan dilakukan oleh dokter yang berkompeten. "Jangan asal dokter, tetapi harus dokter yang memang punya pendidikan di bidang tindakan kosmetik," katanya.
Prosedur yang paling populer antara lain filler, laser, mikrodermabrasi, dan suntik botox. Prosedur tersebut diperkirakan akan terus populer di tahun ini. Botox menempati urutan pertama dengan jumlah prosedur mencapai 6,1 juta kali, naik 8 persen dari tahun 2011, sementara itu penambahan volume kulit yang mulai kendur (filler) dilakukan sampai 2 prosedur, naik 5 persen).
Namun menurut Presiden ASPS Gregory Evans, konsumen yang sudah sering melakukan tindakan noninvasif pada umumnya juga tertarik untuk mencoba tindakan yang invasif seperti bedah plastik. Prosedur yang lebih invasif antara lain pembesaran payudara, pembentukan hidung, sedot lemak, operasi kelopak mata, serta penarikan kulit wajah (facelift).
Di Indonesia sendiri, menurut dr.Lilik Norawati, Sp.KK, tindakan kosmetik yang paling digemari adalah peremajaan kulit atau antipenuaan.
"Untuk perawatan anti-aging tidak bisa hanya melakukan satu jenis tindakan saja, harus kombinasi. Misalnya untuk daerah wajah di area kontraksi otot misalnya di dahi yang mulai kendur dilakukan suntik botox, sementara di kulit yang mulai kendur karena otot lemak berkurang bisa dilakukan filler atau tanam benang," kata ahli dermatologi dari RSPAD Gatot Soebroto.
Lilik menambahkan, tindakan kosmetik pada dasarnya aman asalkan dilakukan oleh dokter yang berkompeten. "Jangan asal dokter, tetapi harus dokter yang memang punya pendidikan di bidang tindakan kosmetik," katanya.
MAU CEWEK YANG LEBIH HOT